Wonder Women sering jadi julukan bagi para wanita mandiri. Segala
urusan ditanganinya sendiri. Dari mulai masalah yang “berbau” wanita sampai
urusan maskulin bisa dihandlenya.
Masak-memasak, menjahit, beres-beres rumah sampai betulkan genteng bocor dapat
diatasinya. Bahkan dalam urusan karir dan pekerjaan, tak jarang wanita tipe ini
mampu menyaingi kaum Adam. Bahkan beberapa memegang posisi pucuk pimpinan di
perusaahaannya.
Bagi wanita tipe ini, mengerjakan
segala sesuatunya serba sendiri adalah sebuah keasyikan. Mereka tidak mau
merepotkan orang lain. Namun jangan
salah, mereka memiliki kepedulian tinggi terhadap sekelilingnya. Siap menolong
siapapun yang butuh bantuannya.
Sikap mandiri wanita tipe ini,
terkadang disalah artikan oleh sebagian pria. Mereka menganggap para wanita
tersebut hendak menyaingi dan meruntuhkan kedudukan pria yang diciptakan
sebagai pemimpin bagi kaum wanita. Tak jarang para wanita ini dianggap egois
dan angkuh, sehingga para pria takut dan enggan berhubungan serius dengannnya.
Apakah wanita mandiri adalah
ancaman bagi kaum pria? Jika memandang dari sisi ‘kekuasaan’ dan ‘harga diri’
pada umumnya kaum pria merasa terusik. Mereka merasa diabaikan, tidak dihargai
karena para wanita mandiri ‘terlihat’ mampu mengerjakan semuanya sendiri. Rupanya tema ini pernah menjadi topik hangat pada tahun 2013, saya mengetahuinya ketika googling mencari sumber gambar guna melengkapi tulisan ini. Padahal
layaknya mahluk sosial, wanita mandiri tetap butuh kehadiran pria di
sekelilingnya. Terutama pria yang akan menjadi pendamping hidup, membangun mahligai
rumah tangga bersamanya.
Tak ada yang salah dengan wanita
mandiri. Jika pembawaannya tampak tegas, sesungguhnya hatinya tetaplah lembut
bagai wanita pada umumnya. Jika tampak tegar dan tak pernah mengeluh,
sesungguhnya wanita tipe ini hanya mau berkeluh kesah pada sang Kholik yang
menciptakannya. Jika wanita ini tampak tak butuh pertolongan, sebenarnya ia
tetap butuh teman hidup pengisi
hari-harinya.
Wanita mandiri justru sangat
membantu manakala pasangan hidupnya tinggal berjauhan dengannya. Ia dapat
mengerjakan semua hal tanpa harus setiap saat merengek minta diantar atau
ditemani, hingga membuat panik. Wanita mandiri justru akan menguatkan, manakala
pasangan tengah terpuruk dalam hidupnya .
Wahai kaum pria, pandanglah wanita mandiri sebagai ‘tulang rusukmu’, sapa dan ajarilah dengan penuh kelembutan. Sebab kemandirian hanyalah ‘bonus’ Tuhan.
Kemandiriannnya adalah karunia Tuhan. Wanita mandiri tetap butuh pasangan hidup, ia adalah pelengkap hidupmu, bukan ancaman bagimu.
Mari kita mengancam pria mbak wkwkkww
ReplyDeleteI ya niy Mba..asli baru ngeh ternyata kemandirian wanita bikin sebgain pria brasa terancam he..
Delete