Masa-masa akhir perkuliahan
seringkali menjadi masa yang menegangkan. Bagaimana tidak? Kita acapkali
menemukan kenyataan, banyak kakak kelas hingga saat ini belum lulus
perkuliahan. Salah satu penyebabnya adalah: mereka mendapat dosen pembimbing
yang killer.
Hal yang pertama kali kamu harus
lakukan adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang dosen killer ini. Umumnya
dosen killer dikenal sering pelit nilai. Dosen killer juga biasanya adalah
dosen senior yang sibuk. Yuk cari informasi sebanyak-banyaknya dari kakak kelas
dan dosen.
Temukan kakak kelas yang berhasil
menaklukkan dosen killer tersebut. Catat baik-baik informasi yang didapat.
Lanjut dengan mencari informasi dari dosen lain. Tanyakanlah hobi dosen
tersebut, apa yang disukai dan hal yang tidak disukainya.
Ingatlah satu hal : dosen kiler
bukanlah musuhmu. Mereka adalah pengganti orang tua yang akan membantumu ke
gerbang kelulusan. Mengangapnya musuh hanya akan membuatmu bersifat apatis. Tak
ada keuntungan buatmy jika mengambil sikap berseberangan. Tunjukkan sifat
bersahabat dan mau menerima masukkan darinya.
Berikut ini adalah cara hadapi pembimbing killer , pembimbing
yang cuek dan pelit nilai:
- Saat pertemuan pertama, lakukan diskusi kemana arah isi skripsi atau tesismu dengan baik.
- Buat batasan masalah dengan jelas. Sepakati bersama, karena ini akan menjadi panduanmu.
- Catat koreksi yang diminta di setiap proses bimbingan. Dosen killer seringkali sibuk sehingga mereka kerap lupa. Bantu ingatkan mereka dengan catatan yang kita miliki.
- Bersikaplan bersahabat. Tak ada salahnya sesekali kamu menceritakan kondisi diri dan keluargamu. Biasanya hal ini mengundang munculnya ikatan emosi
- Pahamilah bahwa segala masukkan yang diberikannya adalah demi kebaikan dan kesempurnaan skripsi atau tesismu
- Jangan lupa setiap kali bimbingan lakukan do’a. Bahkan bagi muslim, do’akan dosen pembimbingmu di setiap sholat. Mohonlah padaNya untuk diberikan kelancaran dan kemudahan.
- Do’a menghadapi dosen pembimbing killer bagi muslim adalah QS 20: 25-28
Dosen killer adalah juga manusia
sepertimu, punya rasa dan punya hati. Jika ia melihat kegigihan dan
kesungguhanmu hatinya akan ikut luluh. Dia akan salut dan bangga padamu.
Bukankah ia adalah dosen yang berkinerja baik? Kalaulah buruk, mungki sudah
lama ia dipecat di perguruan tinggi tempatnya mengabdi.
Bersahabatlah dengan sikap killernya, karena saat lulus nanti kamu
pasti akan berkata “ I Love You Dosen
Killer” karenamu aku jadi banyak membaca dan kuat saat beradu argumen di
sidang. Lulus dengan hasil memuaskan. Setuju?