Kisah Dua Wanita Muda nan Cantik, Pengajar Taman Penitipan Anak.

Bu Maya dan Bu Ririn adalah Guru Muda Belia @Bintang Cherria Daycare (sumber foto : Facebook)


Udara pagi begitu cerahnya, terlihat anak-anak usia 2 tahun sampai dengan 4 tahun berlarian sambil tertawa riang di sebuah komplek perumahan di Kabupaten Bandung. Tampak wanita cantik yang berusia muda mengawasi aktivitas anak-anak pagi itu.

Kita pasti bertanya-tanya apa hubungannya anak-anak kecil dalam jumlah banyak itu dengan wanita muda tadi? Apakah wanita semuda itu sudah memiliki lebih dari 5 anak? Rasanya tak mungkin …ternyata wanita tersebut adalah pengajar di sebuah Daycare. Guru muda tersebut tengah memberikan arahan pada anak-anak ketika berkegiatan berjemur di pagi hari.

Home Daycare adalah satu konsep Taman Penitipan Anak (Daycare) ramah siswa yang digagas Bintang Cherria. Ide dasarnya adalah mempertemukan kebutuhan orang tua bekerja akan pengasuhan dan pendidikan putranya untuk bersinergi dengan SDM sekitar Daycare. Meski posisinya hanya menyewa sebuah rumah yang terletak di Perumahan di Bandung Selatan, kehadirannya telah membantu banyak orang tua bekerja serta memberdayakan para Ibu Rumah Tangga yang peduli pendidikan untuk mengabdikan diri sebagai guru dan pengasuh.

Pemilihan para Ibu Rumah Tangga sebagai SDM Daycare  didasari pemikiran bahwa mereka telah memiliki pengalaman dalam mendidik putra-putrinya. Selain itu faktor kekerasan di Daycare akan terminimalisir karena lingkungan turut mengawasi. Sementara itu, untuk guru utama haruslah mereka yang memiliki pengalaman  atau berlatar belakang kuliah di jurusan pendidikan anak usia dini. Tentu lebih diutamakan masih berusia muda. 

Menjadi guru di Daycare tentunya berbeda kondisinya dengan menjadi guru bagi anak usia TK, SD atau SMP. Anak-anak Daycare adalah anak dengan rentang usia 0 sampai 6 tahun. Mereka ada di satu tempat yang sama, melakukan aktivitas bersama yang berlangsung dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00. Anak-anak dengan rentang usia berbeda dan sebagian besar masih balita ini tentunya perlu mendapat perhatian ekstra.


Bu Maya mendampingi anak Bintang Cherria melakukan kegiatan " Aeromrodelling for Kids"


Jika di sekolah formal penerimaan siswa waktu tersendiri (di awal tahun ajaran), di Daycare, penerimaan siswa bisa berlaku sepanjang masa, selagi jumlah kuota siswa belum terpenuhi. Bisa dibayangkan, guru-guru Daycare harus selalu siap menenangkan anak yang menangis hebat kala berpisah dengan orang tuanya. Bisa jadi kejadiannya tidak berlangsung dalam satu atau dua hari saja namun sampai lebih dari satu minggu. Hal tersebut biasanya terjadi pada anak-anak yang belum terbiasa ditinggal orang tua. Bukan hanya itu, guru Daycare dengan bantuan pengasuh harus selalu sigap melayani kebutuhan anak. Antara lain memenuhi kebutuhan anak untuk bermain sambil belajar, makan, minum, BAK, BAB, tidur siang serta mandi sore. Kompleks bukan?

Besarnya tanggung jawab serta adanya ‘tantangan’ untuk bisa mengkondisikan anak agar tidak menangis saat ditinggal orang tua mengakibatkan sedikitnya peminat masyarakat untuk menjadi guru Daycare. Apalagi profesi ini belum mendapat perhatian dari pemerintah. Jika pada posisi guru formal terdapat gaji dan tunjangan profesi yang memuaskan, besarnya gaji guru Daycare berpulang pada kekuatan lembaga penyelenggara Daycare. Gaji guru Daycare tak sebesar guru di jalur pendidikan formal.

Tentunya tak sulit bagi wanita muda nan cantik untuk memperoleh pekerjaan dengan gaji besar tanpa harus turut sibuk mengajar sambil membantu merawat bayi dan anak. Pilihan sebagai guru Daycare patut diacungi jempol. Memiliki paras cantik dan usia terbilang muda tak menyurutkan langkah untuk menekuni profesi tersebut.


Adalah Maya Andriani, wanita ini baru saja lulus dari pendidikan selaku guru bagi anak TK saat ia memasukkan lamaran ke Daycare Bintang Cherria. Kulitnya putih mulus, penampilannya  sederhana dan selalu murah senyum. Ia bekerja lebih awal dari jadwal yang ditetapkan, hatinya terenyuh manakala melihat kesibukan saya yang kala itu baru membuka Daycare. Meski baru lulus dan minim pengalaman, Bu Maya demikian kami memanggilnya mau banyak belajar. Ketulusan hatinya mampu meluluhkan hati anak-anak. Mereka merasa betah dan nyaman selalu jika ada di dekatnya. Jarak tempuh rumah dimana ia tinggal bersama bibinya (adik ayahnya) dan Daycare memakan waktu dari 1 jam lebih. Beruntung kala itu ayahnya mau mengantar jemput menggunakan motor sehingga perjalanan bisa ditempuh lebih cepat. Bu Maya seringkalo harus pulang lewat maghrib ditemani pengasuh jika ada anak Daycare yang orang tuanya telat menjemput karena suatu alasan. Pernah beberapa kali harus berjalan jauh Karena ban motor ayahnya pecah di tengah jalan yang jauh dari keramaian. Jalan yang hanya dikelilingi sawah. Pernah pula dalam perjalanan mengalami kecelakaan, motor ayah yang memboncengnya tertabrak pengendara mobil yang baru saja belajar mengemudi. Dalam kondisi lecet dan memar, Bu Maya tetap menunaikan tugasnya.

Kreatifitas Bu Ririn dalam kegiatan Fun Cooking
Melipat bentuk bersama Bu Ririn

Pengajar lain yang masih terbilang muda adalah Ririn Apriyani. Guru muda nan cantik ini masih melanjutkan kegiatan kuliah sepulangnya mengajar di daycare. Bu Ririn  demikan kami memanggilnya, adalah sosok yang juga sayang anak. Tak dinyana di usia muda dan belum berkeluarga ia tak canggung manakala harus membantu pengasuh mengurus bayi. Bu Ririn adalah guru yang menggantikan Bu Maya  yang terpaksa resign karena menikah di Bulan Oktober 2013 lalu. Hingga kini Bu Ririn adalah guru andalan Daycare Bintang Cherria. Pengalamannya kala harus seorang diri mengajar sekitar 17 anak usia TK di sekolah sebelumnya, menjadikannya terampil mengelola kegiatan anak-anak. Kemampuannya mengendarai motor seringkali menjadikannya merangkap tugas, mengantar anak yang tidak dijemput orang tua untuk sampai ke rumah.


Bu Ririn berfoto bersama dua anak Daycare

Terima Kasih kami atas jasa keduanya --- Bu Maya dan Bu Ririn --- yang sebagian besar waktu mudanya tersita untuk mengabdikan diri dalam pendidikan anak Daycare.  Moga tulisan ini mampu mencerahkan kita semua bahwa keberadaan Daycare tak lepas dari jasa mereka yang sayang anak dan anti kekerasan pada anak. Mereka juga selalu kreatif memberikan aneka kegiatan yang menarik bagi anak. Terima kasih cantik ;)



3 comments:

  1. Day care bisa dijadikan tempat alternatif yang baik untuk menitipkan anak-anak ya Teh..karena disana, anak tidak sekedar "dittipkan", tapi juga dibekali pengetahuan yang sangat berguna bagi anak-anak. Sukses terus dengan day carenya ya Teh.. :)

    ReplyDelete
  2. Berbagi ilmunya dong...apa yg harus dilakukan awal kali membuka daycare...

    ReplyDelete
  3. Ma syaa Allah, semoga usaha day care nya penuh keberkahan. Membantu keluarga yang membutuhkan dan turut berperan menjadikan anak-anak yang baik, soleh solehah. aamiin

    ReplyDelete