SELISIK 2018 : Making Indonesia 4.0 Bukan Lagi Impian



Sekolah Tinggi Teknologi Bandung mendapat kehormatan menjadi penyelenggara kegiatan Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika SELISIK 2018. Acara bergengsi tersebut digelar di Haris Covention Festival Citylink pada tanggal 1 September 2018, dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan sajian tarian dan angklung dari Unit Kegiatan Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Bandung.


Dalam pidatonya, ketua kegiatan SELISIK 2018 yakni Ibu Harya Gusdevi, S.Kom., M. Kom menyampaikan ada 100 paper yang masuk dan terdapat 12 paper terbaik akan diterbitkan di jurnal-jurnal kampus pendukung acara. Pencapaian yang luar biasa, mengingat pada tahun sebelumnya hanya ada 50 paper yang berkontribusi di acara tahunan ini. Sementara itu, Bapak Muchammad Naseer, S.Kom, M.T dalam pidato pembukaan menyampaikan perlunya kerjasama dari berbagai pihak terkait, guna mendukung terealisasikannya road map Making Indonesia 4.0

Berikutnya, dalam sesi siraman rohani, Bapak Prof. Dr.Ing Ir. Iping Supriana Suwardi, menyampaikan bahwa revolusi industri 4.0 tidaklah ada artinya dibandingkan dengan kebesaran sang Pencipta semesta. Beliau mengingatkan bahwa jantung dari revolusi industri 4.0 adalah algoritma. Belajar pada algoritma alam karya sang Pencipta kehidupan, akhirnya kemajuan teknologi dan peradaban manusia berkembang pesat.

Acara semakin menarik tatkala pembicara pertama, Bapak Ir. Priyantono Rudito, M.Bus., Ph D yang merupakan asisten Direktur Eksekutif  Co-Branding Wonderful Indonesia Kementrian Pariwisata, memaparkan banyak hal, yang membuat hadirin makin terbuka wawasannya. Salah satu yang menjadi catatan adalah ada banyak bisnis besar muncul berawal dari keinginan membantu sesama. Gojek, Facebook, Google, Apple adalah contoh pebisnis raksasa yang hadir atas dasar ingin membantu atau memberikan solusi bagi masalah orang lain Karenanya, semangat kemunculan revolusi industri 4.0 adalah untuk memberikan kemudahan, kenyamanan dan efisiensi dalam banyak aspek kehidupan.

Beliau mencontohkan, dengan adanya pemanfaatan Big Data, pasien yang biasanya harus antri berjam-jam saat akan berobat, cukup konsultasi dengan dokter via HP. Hal tersebut terjadi karena data rekam medis pasien terkelola dengan baik.

Penandatanganan MoU antar perguruan tinggi

Pembicara terakhir adalah Prof. Dr. M. Suyanto, M.M.  beliau merupakan Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta. Hal yang terlihat dari pemaparannya, beliau memberikan wacana baru, bagaimana peran dosen dalam menghantarkan mahasiswa ke gerbang sukses di era industri 4.0. Salah satunya adalah memberikan tantangan dan kesempatan untuk praktik dengan cara berpenghasilan dollar di intermet. Prof menyampaikan dengan detail bagaiman selanjutnya beliau berperan aktif dalam menciptakan animator handal. Maha Karya yang dihasilkan dan membuat banyak peserta yang hadir berdecak kagum adalah film The Battle of Surabaya yang meraih banyak penghargaan tingkat internasional. Suatu pencapaian yang luar biasa.


Peserta dan pemateri berfoto bersama setelah acara usai

Pemaparan yang sangat menarik dari dua pembicara di acara SELISIK 2018 telah membuka mata kita bahwa road map Making Indonesia 4.0 tidak lagi hanya mimpi belaka, jika kita paham bagaimana menciptakan generasi yang kompeten di era digital, juga tenaga pendidik yang mampu beradaptasi dengan kecepatan perubahan di era distruption ini.

#MakingIndonesia4.o
#Selisik2018
#STTBandung

1 comment:

  1. Semangat menuju Indonesia 4.0. Semoga emak2 kayak saya gak ketinggalan alias gaptek mulu....

    ReplyDelete