Mari Bantu Yatim menjadi Mandiri


Perhatian kaum muslimin akan keberadaan anak yatim demikian besarnya. Hal tersebut terutama dirasakan di perkotaan dimana hampir di setiap sudut jalanan kota terdapat spanduk berisi ajakan untuk memberikan donasi bagi kaum yatim. Pemberian donasi tersebut dilakukan pada sejumlah lembaga pengelola dana bagi anak yatim.

Bantuan Ujian dari  Yatim Mandiri sumber : FB Dwi Asvan

Selain memperoleh dana bantuan dari para donatur, anak yatim seringkali mendapatkan undangan dari sohibul bait yang memiliki hajat. Ada yang menginginkan kesembuhan bagi salah satu anggota keluarga yang sakit, kesuksesan dalam bisnis, kelancaran dalam karir, usia yang berkah dan lain-lain. Dalam kesempatan tersebut biasanya mereka memperoleh hadiah berupa bingkisan atau sejumlah uang Kesemuanya sesungguhnya merupakan wujud kesadaran akan kedudukan para penyantun yatim sebagaimana disabdakan Rasululloh Saw dalam hadisnya :

“Aku dan orang yang mengurus anak yatim berada di surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan kedua jarinya yaitu telunjuk dan jari tengah.” (HR. Al-Bukhari no. 6005)

Hal yang sesungguhnya tidak boleh dilupakan adalah membuat para yatim menjadi pribadi yang mandiri  serta  memberikan banyak manfaat bagi lingkungan sekitar. Perlu disadari, pemenuhan kebutuhan anak yatim tidak bisa selamanya mengandalkan dana dari para donator. Kelak, ada masa dimana para yatim harus terjun kembali ke masyarakat. Karena  gelaran yatim hanya berlaku bagi anak yang belum memasuki usia baligh. Setelah mencapai usia baligh diharapkan mereka telah memiliki pola pikir serta kemampuan untuk mandiri.

“Anak yatim adalah anak lelaki atau wanita yang tidak mempunyai ayah -walaupun dia mempunyai ibu- sementara dia belum balig”  (Kitab Al-Yatim karya Dr. Abdul Hamid As-Suhaibani)

NunuEl-Fasa adalah salah satu sosok yang dapat dijadikan panutan bagi para yatim. Kondisinya yang telah menjadi yatim piatu saat usia SD, semula menjadikan dirinya seorang pribadi yang minder. Beruntunglah, selepas SMA Nunu El-Fasa sempat mengikuti pendidikan di MEC (salah satu program Yatim Mandiri). Melalui program MEC yang berlangsung selama 1 tahun, Nunu El-Fasa mendapatkan hasil dirinya memiliki perubahan mindset sehingga menjadi pribadi mandiri serta penuh percaya diri.

Ujian test masuk MEC - Yatim Mandiri sumber : FB Dwi Asvan

Nunu El-Fasa saat ini tercatat sebagai seorang penulis buku juga blogger yang cukup diakui keberadannya. Kegiatan nge-blog yang dilakukannya terbukti mampu mendatangkan penghasilan. Keberhasilannya memperoleh bayaran dari tulisan yang dimuat di blog pribadinya, kemudian dibagikannnya dalam kursus Optimasi Blog Personal yang dilaksanakan secara online melalui group Facebook.

Keberhasilannya yang diperolehnya kini tidak lepas dari peran Yatim Mandiri, yakni sebuah lembaga non profit yang konsen memberikan perhatian bagi anak Yatim.  Lembaga yang semula bernama YP3IS ini, kemudian mulai  tahun 2008  menggunakan nama Yatim Mandiri. Selanjutnya menjadi  lebih fokus dan lebih mendekati kepada visinya, yaitu memberdayakan yatim menjadi lebih mandiri.

Nunu El-Fasa  yang merupakan salah satu anak asuh Yatim Mandiri, menyatakan “…  bukan hanya sekedar menyantuni kemudian selesai tanggung jawabnya. Tetapi Yatim Mandiri benar-benar membekali anak asuhnya supaya menjadi pribadi mandiri dan mengantarkannya menjadi pribadi yang sukses.” Salah satunya  adalah dengan memberikan pembekalan mental melaui program MEC – Yatim Mandiri.

Jika Anda peduli akan kemandirian para yatim, mari salurkan donasi Anda melalui lembaga Yatim Mandiri. Informasi cara berdonasi dapat Anda proleh dengan cara klik Yatim Mandiri.  Atau Anda dapat menghubungi kantor cabang Yatim Mandiri terdekat di kota Anda, silahkan klik Cabang Yatim Mandiri. Dengan berdonasi melalui lembaga tersebut, berarti Anda telah membantu para yatim untuk menjadi mandiri. Semoga Alloh Swt senantiasa memberkahi Anda dan keluarga.Aamiin.







2 comments:

  1. mbak nunu is inspiring....

    ReplyDelete
  2. Program MEC dari Yatim Mandirinya semoga bisa berjalan terus ya Teh..supaya para yatim bisa lebih mandiri

    ReplyDelete