Kampanye Capres jangan gunakan Sembarang Pencitraan Diri

Saat mendekati pemilihan Presiden, saat gencar-gencarnya tiap kandidat berkampanye. Tujuan utamanya tak lain adalah agar yang bersangkutan terpilih menjadi Presiden. Berbagai media digunakan, berbagai cara dilakukan, tak jarang cara menyimpang pun dilaksanakan.
Menjadi seorang Pemimpin Bangsa tentulah hal yang memerlukan kecakapan dari individu yang menempatinya.Amanah adalah hal yang harus dipegangnya.Tampuk pimpinan Negara akan dijadikan alat membawa kesejahteraan bangsa, bukan memperkaya pribadi atau golongan.
Demi mencapai impian terpilih menjadi Presiden, langkah pencitraan pun jauh-jauh hari sudah dilakukan. Dari calon yang beriklan efektif sejak  beberapa tahun lalu,sampai dengan calon yang sengaja dimunculkan  menduduki beberapa jabatan penting sebagai jembatan menuju RI 1.
Pencitraan diri atau Personal Branding tentulah menjadi hal utama yang harus difikirkan. Tak kenal maka tak sayang. Tak mengenal kiprah dan kepribadiannya menjadikan kita akan salah pilih.Informasi mengenai itu membentuk citra yang terkait dengan individu tersebut.
Personal Branding bisa sengaja dibentuk, untuk dilekatkan dan dibawa kemanapun orang tersebut pergi. Personal Branding kini bukan saja milik Capres, Selebriti atau pejabat. Personal Branding diperlukan setiap individu terkait dengan karir, bisnis atau produk yang dimiliki.
Berbeda dengan Personal Branding yang sengaja di pesan dan dibuatkan. Liputan berbagai media atas sejumlah karya dan prestasinya,menjadikan sosok Indari Mastuti lekat di hati masyarakat. Beliau adalah sosok yang “famous” begitu Wempy Dyocta Koto menyebutnya ketika mencoba mengenalnya melalui mesin pencari google.
Catatan mengenai pribadi yang termuat di berbagai media kemudian menjadikan Wempy mempercayakan Indari Mastuti selanjutnya mengembangkan Indiscript Personal Branding sebagai perusahaan yang bergerak dalam membantu individu atau produk dikenal luas.

Hal terpenting yang harus dijaga dalam personal branding, adalah kesesuaian citra yang diberikan dengan kenyataan yang sebenarnya.Masyarakat kini sudah pandai memilih,mana pribadi dengan branding sesungguhnya atau pribadi dengan brand abal-abal. Hendaknya memulai dengan jujur, kampanye Capres jangan gunakan sembarang pencitraan diri yang justru akan membuat orang balik tidak simpati padanya.
This entry was posted in

0 komentar:

Post a Comment