La Tahzan Anakku

Anak-anakku cahaya hidupku. Tatapan bola mata mereka,senyum dan canda mereka menjadi pelipur lara hatiku .Label "Anak Yatim" kini melekat di diri mereka,sepeninggal ayahnya 4 bulan yang lalu.
Tak ada ratapan,kesedihan yang berlarut. Semangat mereka untuk tetap bersekolah,menjalankan aneka tugas, bermain bersama teman tak terganggu meski Abi --panggian mereka untuk Ayahnya --  tak ada lagi di sisi mereka. Mereka anak-anak yang tangguh.

La Tahzan Anakku, Abi tetap ada bersama kita, beliau hidup di alam yang berbeda kita pun akan pulang menyusulnya.
Jadilah anak-anak yang sholeh dan sholehah,buat beliau bangga.
Cita-citakan pertemuan indah kita nanti di SyurgaNya.

Bersyukurlah selalu pada Alloh SWT, hingga detik ini kucuran kasih sayangNya terus mengalir lewat orang-orang di sekeliling kita.
Ada Nin Aisyah yang selalu sabar dan mendo'akan kita.
Ada Om  John yang selalu sayang pada kalian,pengganti figur Ayah.
Ada Tante  Tita dan Tante Hermin yang selalu menemani Ummi membesarkan kalian.
Ada dede Zahra gadis kecil yang selalu menghibur kita.
Ada banyak orang yang tidak bisa kita sebutkan satu persatu,kehadiran mereka memberi kehangatan dalam dingin kita.

La Tahzan Anakku,cepat atau lambat kita akan bertemu dengan sebuah kata "perpisahan" dan Alloh SWT kenalkan ini saat usia kalian masih kecil, itu artinya kalian terpilih mendapat tarbiyahNya untuk selalu ingat bahwa hidup ini fana.

Lihatlah Rasululloh SAW,suri tauladan kita.Beliau lahir dalam kondisi yatim dan tak lama berselang juga ditinggal wafat Ibunda tercinta.
Beliau menjadi nabi pilihan Alloh SWT,pembawa risalah Islam dalam kondisi sedari kecil tak beribu-bapak.Alloh SWT senantiasa mendidik dan melindungiNya.
Hal sama terjadi pada kalian.Menjadi yatim di usia muda. Buktikanlah bahwa kalian mampu meneladani Rasululloh SAW, hidup  mulia walau tanpa Bapak.

La Tahzan Anakku, Alloh SWT beserta kita.Dia lah Rabb kita.Penjamin,pelindung dan pemelihara kita,tetaplah bersamaNya karena Ia adalah Sang pemilik keabadian.