Bagaimana Cara Menghitung Dana Pendidikan Anak?

sumber : tribunnews.com

Dana pendidikan adalah satu komponen yang harus dipersiapkan orangtua untuk keberlangsungan pendidikan putra-putrinya. Meskipun pada prakteknya pemerintah telah menyediakan layanan  pendidikan gratis bagi anak usia SD hingga SMP. Namun pendidikan untuk jenjang berikutnya, terutama tingkat perguruan tinggi, memerlukan persiapan dana  yang besar. Selain itu, bagi orangtua yang lebih memilih memasukkan anaknya ke sekolah swasta, tentunya persiapan keuangan harus dilakukan sejak dini.

Bagaimana memperkirakan pendidikan anak kita? langkah awal yang harus kita ketahui adalah besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memasuki jenjang pandidikan pada tahun ini (2014). Menurut situs  yang membahas mengenai asuransi pendidikan, dijelaskan  dengan asumsi usia anak saat ini adalah 1 tahun dan asumsi inflasi (peningkatan biaya pendidikan secara kontinu per tahun) sebesar 10% diperoleh perkiraan sebagai berikut :

Jenjang
PV
(Nilai/
harga saat ini)
Jangka waktu (dalam tahun)
Inflasi
Tahun
FV
(Nilai/harga yang akan datang)
TK
4,000,000
4
10%
2018
5,856,400
SD
7,000,000
6
10%
2020
12,400,927
SMP
12,000,000
12
10%
2026
37,661,140
SMA
15,000,000
15
10%
2031
62,658,722



Cara menghitungnya yakni dengan menggunakan rumus Nilai Masa Depan (Future Value):
FV = PV x (1+i)t
Keterangan:
FV = Future Value (Nilai/Harga di masa depan)
PV = Present Value (Nilai/Harga saat ini)
i = inflasi
t = jangka waktu

Sumber : www.asuransi-pendidikan.org

Dari perhitungan tersebut, kita ambil perkiraan biaya masuk TK 5 tahun kemudian sebesar Rp. Rp.5.900.000,00 (pembulatan). Solusi pembiayaan dapat kita peroleh dengan cara menabung, berinvestasi atau mengikuti asuransi pendidikan bagi anak kita.

Bagi kita yang awam, melakukan aneka perhitungan dengan rumus di atas bukanlah hal yang lumrah dilakukan. Kita pun kurang memahami segala macam resiko yang diperoleh dari berbagai pilihan yang disajikan. Seperti untuk contoh kasus di atas, apakah kemudian kita akan menabung, berinvestasi atau kemudian memilih asuransi pendidikan tentu harus mengetahui kelebihan dan kekurangan  dikaitkan dengan kondisi real keuangan kita.
sumber : penebar-swadaya.net

Waah..kesannya malah jadi ribet ya. Rina Dewi Lina seorang perencana keuangan  memberikan solusi mudah untuk kita. Melalui bukunya “Hemat Bisa Miskin, Boros Pasti Kaya” beliau memberikan penjelasan yang mudah dimengerti mengenani pengelolaan keuangan. Dalam bukunya tersebut disertakan CD untuk memudahkan kita melakukan perhitungan keuangan. Wow tawaran tawaran yang menarik bukan? Apalagi ternyata biaya untuk menyewa perencanaan keuangan  adalah sebesar Rp. 2,5 juta untuk satu rencana.
Keuangan keluarga harus dikelola dengan baik, untuk itu saya lebih memilih mempelajari buku tersebut dan menghitungnya sendiri, seperti yang disarankan Rina Dewi Lina di atas. Bagaimana dengan Anda?

. 

1 comment: