Rasanya hampir tak
percaya melihat ponakanku yang selalu riang gembira itu, kini terbaring lemah.
Leukemia merenggut kebahagiannya. Masih lekat dalam ingatan, Adi ponakanku yang
bertubuh tinggi besar dan gempal
tiba-tiba divonis terkena kanker darah. Sontak kami semua merasa tidak percaya.
Apalagi tubunya yang kekar, tegap dan tinggi besar, seakan tak menyimpan
penyakit berbahaya itu. Mulanya dialah yang kami kira akan meneruskan jejak
kakeknya menjadi seorang polisi. Namun apa daya, takdir Tuhan berkata lain. Adi
yang semula lincah, aktif tiba-tiba menjadi tak berdaya.Tubuhnya tergolek
lemah. Kemoterapi kini menjadi
aktivitasnya. Adi sayang… mengapa semua ini bisa terjadi padamu Nak?. Ya Rabb..sungguh
kami tak dapat melawan kehendakMu…
Kepedihan Adi adalah
kepedihan kami juga. Derita Adi adalah derita kami juga. Kemoterapi yang mesti
dijalaninya membawa kami dalam sebuah kisah nyata, berjuang bersama untuk memberikan
kembali kesehatan padanya.Memberikan kembali senyum dan tawa cerianya.
Kami saling bahu
membahu memberikan bantuan yang kami bisa. Meski kondisi keuangan sangat tidak
memungkinkan, orangtua Adi akan berjuang mencari bantuan bagi kelangsungan
hidup putra mereka. Tak jarang mereka harus antri mendatangi Yayasan yang
memberikan bantuan pengobatan bagi pasien kurang mampu. Hingga kudengar salah
satu Ustadz di Daarut Tauhid memberikan
nasihat pada Bundanya Adi “Menangislah dan bermohonlah langsung kepada sang Maha
Pencipta,” demikian nasihatnya. Ditengah hati yang tercabik dan gundah gulana.
Ditengah kelelahan fisik para orangtua yang
mengurusi anak penderita kanker. Bukan saja bantuan materi yang
diharapkan, namun dukungan moril dan spiritual tentu tak boleh dilupakan.
Pengobatan jangka panjang yang dilakukan, membuat anak-anak penderita kanker meninggalkan aktivitas kanak-kanak yang penuh dengan keceriaan. Mereka pun harus meninggalkan bangku sekolah tempat membangun mimpi dan harapan. Kesadaran akan perlunya
dukungan kasih sayang serta semangat bagi anak penderita kanker ditunjukkan
dengan program, “Stripes for Love”oleh Mc Donald’s. Mereka menyadari bahwa pasien anak butuh dukungan cinta,
kebahagiaan, harapan juga senyuman. Bentuk dukungan yang diberikan dapat berupa kata-kata motivasi ataupun dilakukan dengan membelian merchandise berupa kaos dan boneka yang hasil penjulannya akan didonasikan.
Mari kita bersatu dukung program tersebut. Kanker yang mereka derita akan mendekatkan kita, untuk saling dukung, beri motivasi dan semangat. Mari bersama bahagia menuju sehat yang didamba.
Mari kita bersatu dukung program tersebut. Kanker yang mereka derita akan mendekatkan kita, untuk saling dukung, beri motivasi dan semangat. Mari bersama bahagia menuju sehat yang didamba.
“Menangislah dan bermohonlah langsung kepada sang Maha Pencipta,” begitu mengena di hati ya Teh..
ReplyDelete