Kartini Zaman Now dan Komunitas Menulis di Era Digital

 


Ibu Kartini  adalah dari sosok wanita Jawa yang memberikan cahaya bagi kehidupan kaum wanita negeri ini. Kegigihannya untuk memperoleh kesempatan belajar menjadi penyemangat wanita di Indonesia.  Kartini, telah memberikan jalan bagi terbukanya peran serta wanita untuk lebih banyak berkarya tanpa melupakan kodratnya.

Bagaimana dengan sosok “Kartini” masa kini? Era digital telah membuka akses jauh lebih besar pada wanita dengan banyaknya kesempatan untuk berkarya. Peluang ini tentu saja menjadi kabar baik yang seharusnya tidak akan disia-siakan oleh Kartini zaman now. Wanita bisa mendapatkan pendidikan dan pekerjaan serta melakukan banyak hal namun tetap dalam kodrat kewanitaannya.

Salah satu kebiasaan baik yang terlihat jelas dari Ibu Kartini adalah kegiatan menulis. Beliau menuliskan banyak surat yang berisi pemikirannya kepada kawan-kawannya di Eropa. Dari isi suratnya yang kemudian dibukukan, kita dapat memahami pemikiran dan harapannya yang ia yakini akan terwujud meski raganya telah tiada.

Bagaimana dengan kegiatan Kartini masa kini dalam dunia menulis? Tentu saja era digital memberikan kesempatan lebih luas dari sebelumnya. Semua wanita bisa lebih ekspresif menuliskan buah pemikirannya, entah itu dalam bentuk ‘curhat’ di media sosial, menulis di blog, buku atau bergabung di komunitas untuk berkarya bersama.

Era digital menjadikan Kartini zaman now memiliki ruang untuk menuliskan perasaan, buah pemikiran dan aneka pengalaman yang terabadikan dalam bentuk tulisan di berbagai media online. Sungguh, jika kebiasaan menulis ini terus berlangsung dengan baik, akan kita temukan lebih banyak lagi sumbangsih dari Kartini zaman now bagi kemajuan bangsa.


Sumber : bali.tribunews.com

Karya Kartini di Era Digital

Kebiasaan menulis di zaman now sudah menjadi aktivitas yang tidak bisa lepas dari keseharian para Kartini. Hobi menulis status di akun media sosial - meski baru sebatas curhat masalah pribadi – merupakan pintu masuk ke dalam dunia baru, dunia menulis.

Meski banyak wanita menolak untuk mengakui dirinya bisa menulis, nyatanya aktivitas di internet telah menjadi gaya hidup.  Berdasarkan survey yang dilakukan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pada tahun 2016 tercatat total 132,7 juta pengguna internet di Indonesia. Hasil survey menunjukkan, 47,5% pengguna internet adalah perempuan. Suvey menunjukkan lebih dari 60% kegiatan yang dilakukan pengguna internet adalah mengunjungi media sosial.

Kemampuan membuat postingan di akun media sosial yang dilakukan para wanita, bisa menjadi jalan menuju keahlian yang lebih tinggi, yakni menulis buku. Kumpulan aneka status di media sosial tersebut, terutama jika bernilai positif, bisa dijadikan bahan menulis buku. Salah satu contohnya adalah status berisi quote yang bisa kita jadikan buku kumpulan quote.

Apa yang bisa dilakukan wanita zaman now agar buah pemikirannya bisa dibaca oleh generasi berikutnya? Menulislah! Ibu Kartini telah melakukannya lebih dari seratus tahun yang lalu. Karya dan buah pemikiran beliau bisa kita pahami karena ada buku berisi kumpulan surat-suratnya. Lantas, bagaimana dengan peran wanita masa kini dalam kegiatan menulis?

Terdapat banyak komunitas menulis online yang memberikan kesempatan pada para peserta untuk belajar dan melakukan kegiatan praktik bersama. Salah satu komunitas yang mengajarkan para wanita untuk produktif dan berpenghasilan dari kegiatan menulis adalah @JoeraganArtikel yang memiliki motto : “Mengajak Bunda Berpenghasilan dari kegiatan menulis”

Komunitas tersebut menjadi wadah bagi para wanita zaman now untuk melakukan kegiatan belajar serta praktik magang menulis secara online. Peserta datang dari berbagai kalangan, di dalam dan luar negeri. Aneka pelatihan dilaksanakan secara online. Selesai training, peserta bergabung di grup alumni dan magang mengerjakan proyek bersama.

Sinergisitas antar alumni terjalin dengan baik. Beberapa peserta turut mengambil peran mengajarkan ilmu yang dimilikinya dan melakukan kegiatan praktik bersama. Hasilnya, kemampuan menulis para peserta makin terasah. Buah dari kegiatan tersebut telah lahir lebih dari 50 judul buku antologi dan puluhan proyek yang membantu para wanita bisa memilili karya dan berpenghasilan dari kegiatan menulis.

Kumpulan alumni tersebut kemudian memiliki spesialisasi dalam karya. Ada alumni yang pandai membuat tulisan iklan yang nggak berasa ngiklan mereka tergabung dalam pasukan endorser. Tugas pasukan endorser adalah membantu para UMKM melakukan kegiatan promosi. Selain itu terdapat pasukan blogger terdiri atas alumni  yang aktif menulis di blog. Tugas pasukan blogger adalah membuat artikel review produk UMKM. Terdapat pasukan resensi buku dan pasukan reporter yang berperan dalam melakukan tugas resensi serta liputan. Komunitas menulis @JoeraganArtikel tidak hanya memberikan pelatihan menulis, tetapi juga memberikan kesempatan pada alumni mengasah skill melalui tugas-tugas yang diberikan di grup pasukan tersebut di atas.

Melalui kegiatan di komunitas tersebut, para peserta menjadi paham bahwa semua wanita bisa menulis, asal mau belajar dan tekun berlatih. Berada dalam komunitas yang penulis membuat semua peserta tertantang untuk terus belajar, mengasah diri dan berkarya. Tak sedikit peserta yang mulai berpenghasilan dari kegiatan menulis tersebut. Menulis adalah upaya yang dilakukan para anggota komunitas untuk mengikat ilmu, adapun penghasilan yang didapat adalah buah dari ketekunan belajar dan konsisten melakukan praktik ilmu yang diberikan.


Terima kasih Ibu Kartini. Apa yang kau torehkan dalam suratmu kini jadi nyata. Kaum wanita kini sudah banyak berkarya. Apa yang telah kau guratkan dalam catatan sejarah, menjadi penyemangat dan pengingat kami untuk lebih bersyukur dengan kondisi kaum wanita saat ini. Cita-citamu telah kami tunaikan, menjadi wanita yang berpendidikan agar mampu menjadi parter bagi pria dalam pembangunan bangsa dan pendidikan anak-anak. Semoga semangat beliau tidak menjadikan para wanita lupa diri, tetap terus berkarya dalam kodratnya sebagai wanita mulia.

 


 

 

 

0 komentar:

Post a Comment