Ayah dan Bunda, sebentar lagi Ananda
tercinta akan menerima raport semester ganjil dan memperoleh waktu libur
sekitar 2 minggu. Bagi keluarga yang memiliki dana berlebih tentu dapat dengan
mudah merencanakan liburan ke tempat wisata dalam dan luar negeri. Namun bagi
keluarga dengan dana terbatas, tentu harus berpikir ulang untuk melaksanakan
liburan ke luar kota atau ke tempat wisata yang pasti membutuhkan biaya besar.
Seringkali waktu libur anak
diidentikkan dengan bepergian ke tempat wisata seperti disebutkan di atas,
namun sebenarnya waktu libur bisa kita gunakan untuk hal lain. Kita dapat
melakukan penanaman pembiasaan baik saat liburan anak. Alih-alih membiarkan
mereka seharian berkegiatan dengan Gadget, bermain Play Station atau
kebut-kebutan menggunakan motor
(kebanyakan anak-anak usis di bawah 17 tahun sudah melakukannya). Kita
sebenarnya dapat memanfaatkan momen liburan untuk menanamkan hal-hal positif
pada anak.
Apa saja yang dapat dilakukan untuk
mengisi liburan di rumah?
Menata ulang isi rumah
Kegiatan menata ulang isi
rumah seringkali dipandang sebagai kegiatan yang membosankan bahkan cenderung
memberatkan. Namun jika dikemas dengan suasana ceria akan lain terasa. Ajak
anak-anak untuk berkreasi dalam mebata ulang kamarnya. Memberi hiasan dinding
serta berikan reward atas prestasi
anak. Agar tidak membosankan kegiatan ini dilangsungkan secara bertahap,
sebagai wujud pembiasaan agar di hari lainnya anak dapat tetap meyempatkan diri
untuk peduli akan kerapihan di sekitarnya.
Jalan-jalan Pagi
Anda dapat memandu anak
untuk melakukan jalan-jalan di pagi hari. Jika pada hari-hari biasa mereka
sibuk bersip ke sekolah, dalam waktu liburan diharapkan mereka memiliki
kegiatan positif dengan berolah raga ringan jalan kaki di lingkungan sekitar
rumah.
Belajar berbelanja
Dunia anak identik dengan
dunia bermain, pada masa ini lebih mudah bagi kita untuk menanamkan nilai-nilai
positif yang sangat berguna bagi kehidupannya kelak. Biasanya anak dengan akan
bangga bisa melakukan hal-hal yang biasa orang dewasa lakukan. Diantaranya, Anda
bisa meminta anak melakukan belanja. Kegiatan belanja sayuran misalnya adalah
hal yang mudah dilakukan. Jika anak belum bisa membaca, Anda bisa menuliskan
bahan belanjaan di secarik kertas berikut uang sebagai alat pembayaran. Lain
lagi bagi anak yang sudah menginjak remaja, mereka bisa dilibatkan untuk
berbelanja ke tempat yang lebih jauh, semua
dilakukan dalam pengawasan Anda.
Sumber gambar : molto.co.id |
Fun Cooking
Keterampilan mengolah
makanan bukan hanya kewajiban anak perempuan. Anak laki -laki pun harus
mengetahui cara pengolahan makanan. Ajak
anak mengetahui cara mencuci beras, mencuci sayur dan lain-lain sesuai usia
anak. Hal tersebut jika dilakukan dalam suaana santai dan gembira akan mejadi
bekal kemudian hari dalam memenuhi kebutuhan akan makanan. Jika kelak anak
harus study di luar kota atau lintas
negara mereka sudah mandiri melakukannnya.
Berburu Aneka kegiatan Kreatif di Internet
Saat ini sudah banyak
situs yang menyediakan informasi mengenai kegiatan keterampilan yang bisa
dilakukan anak . Bebagai video pun banyak diunggah untuk hal tersebut. Ajak
anak untuk mengetahui bahwa internet adalah sumber belajar yang kaya akan
informasi bermanfaat. Bukan semata digunakan untuk download atau bermain games online.
Belajar Membuat Animasi Sederhana
Kegiatan lain yang dapat
dilakukan adalah belajar membuat animasi sederhana. Ada banyak sumber di
Youtube serta group yang menyelenggarakan kursus secara online maupun offline. Mangapa
animasi? untuk mengalihkan anak kepada aktivitas kreatif merancang animasi
sederhana sebagai dasar membuat games. Kecenderungan hobi anak pada umumnya
untuk bermain games diharapkan mampu teralihkan.
Nah, jika anak sudah melakukan salah satu hal di atas, maka kita selaku
orang tua dapat memberikan haknya bermain games atau Play Station dalam jam
terbatas. Anak dapat pula bermain di rumah teman. Kesemuanya harus dalam
pengawasan orang tua. Yuk, jadikan liburan bermanfaat! Selepas liburan
jadwalkan kegiatan-kegiatan bermanfaat tadi untuk selanjutnya menjadi good habit bagi anak. Semoga.
0 komentar:
Post a Comment